PENGERTIAN LOGISTIK
LOGISTIK
Logistik adalah Proses pengelolaan aktivitas perpindahan dan penyimpanan barang material, parts, dan barang jadi dari supplier, diantara fasilitas perusahaan ke customer secara efektif dan efisien.
to design and administor
a system
to control
the flow and strategic storage of
material , parts , and finished inventory
to the maximum benefit of enteprise
Dari penjelasan diatas barang tersebut terdiri dari:
1. Material (barang mentah yang harus diproses)
2. Parts (bagian-bagian yang hampir jadi) , dan
3. finished inventory (barang siap/jadi)
Maksimum benefitnya adalah provit dari Revenve-Cost (Total Cost) dengan harga terendah (the lower cost) perjalanan dari supplier ke costumer.
Berikut Ini adalah Perkembangan Logistik dari Tahun ke Tahun
1. Menuju Logistik Terintegrasi (sebelum tahun 1950)
2. Tahun Periode 1956 – 1965 Dekade Kristalisasi
3. Tahun Periode 1965 – 1970 Pengujian Untuk Relevansi
4. Periode 1970 - 1978 Perubahan Prioritas
5. Melewat 1978 Menuju Logistik Terpadu
Objek dari Logistik
· Correct (Quantities) → Jumlah dari barangnya benar tidak kurang atau lebih
· When Required (Time) → Tepat waktu, berguna di waktu yang tepat
· Usable Condition (Quality) → Keadaan dari barangnya masih layak digunakan
· Where Required (Location) → Tepat guna, bermanfaat di tempat yang tepat
· Total Cost (The Lowest) → Mengeluarkan biaya terendah dengan hasil yang tinggi
Ada 5 komponen yang bergabung untuk membentuk sistem logistik, yaitu :
1. Struktur lokasi fasilitas (facility structure)
2. Transportasi (transportation)
3. Persediaan (Inventory)
4. Komunikasi (communication)
5. Penanganan dan penyimpanan (handling and storage)
TRANSPORTASI
Kata Transportasi berasal dari kata latin “Transportare”. Trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau membawa. Jadi Transportasi adalah mengangkut atau membawa sesuatu kesebelah lain atau dari satu tempat ke tempat lain.
Jadi, Transportasi adalah Kegiatan mengangkut atau memindahkan barang/manusia dari suatu tempat asal ke tempat tujuan.
Jenis – jenis Moda Transportasi
1. Moda transportasi darat
2. Moda transportasi laut
3. Moda transportasi udara
4. Moda transportasi rel
5. Moda transportasi pipa
HUBUNGAN ANTARA TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Logistik merupakan rangkaian kegiatan pengambilan dan penempatan barang dari tempat dan waktu yang telah direncanakan. Proses yang sangat penting dalam pelaksanaan logistik adalah perpindahan yang perlu dilakukan di titik-titik simpul, baik antar moda transportasi, maupun dengan moda sejenis yang dari kapal kecil ke kapal besar ataupun sebaliknya dari kapal besar ke kapal kecil. Dibutuhkan peralatan untuk memindahkan muatan tersebut. Oleh karena itu dapat di simpulkan bahwa kegiatan logistik memerlukan transportasi yang efisien dan efektif untuk mengoptimalkan kegiatan logistik.
KONDISI TRANSPORTASI DARAT DAN STRATEGI TRANSPORTASI
STRATEGI TRANSPORTASI DARAT
ANGKUTAN JALAN
Kendala : Keterbatasan lahan
Strategi : Optimalisasi fasilitas jalan yang sudah ada
1. Fasilitas jembatan timbang
2. Fasiltas keselamatan jalan
3. Subsidi keperintisan dan sarana
ANGKUTAN PENYEBRANGAN
1. STRATEGI SUBSTITUSI
Merelokasi angkutan penyebrangan ke tempat lain yang lebih memerlukan karena sudah ada angkutan jalan
2. STRATEGI KOMPLEMENTER
· Angkutan penyebrangan bersinergi dengan angkutan jalan.
· Angkutan penyebrangan sebagai “derived demand” angkutan jalan.
· Fokus Pengembangan: optimalisasi dan kompabilitas elemen – elemen dalam sistem angkutan penyebrangan
TRANSPORTASI PERKOTAAN
Strategi Mempertimbangkan besar skala pelayanan secara bersikenambungan :
1. Meningkatkan rekayasa dan management lalulintas
2. Keterpaduan antar moda
3. Penggunaan kendaraan ramah lingkungan dan hemat BBM
4. Strategi Intervensi pemerintah :
Pembatasan pemilikan dan penggunaan kendaraan pribadi
Kesimpulan :
Dalam strategi pembangunan transportasi darat masih banyak kendala yang di hadapi sehingga membutuhkan penanganan maksimal dengan strategi optimalisasi , komplementer dan subtitusi. Dibutuhkan evaluasi setelah menetapkan strategi – strategi agar dapat berjalan sesuai dengan rencana serta menghasilkan hasil yang efektif dan efisien.
STRATEGI TRANSPORTASI LAUT
Ø ANGKUTAN LAUT
Ø KEPELABUHANAN
Ø KESELAMATAN PELAYARAN
A. PENETAPAN TERM OF TRADE CIF UNTUK EKSPOR dan FOB UNTUK IMPOR
Dalam strategi untuk meningkatkan kapasitas armada angkatan laut nasional juga terdapat strategi sbg berikut:
1. CIF
2. FOB
Penetapan term of trade ini dilakukan agar berpihak kepada industri pelayaran nasional, sehingga dapat meningkatkan kinerja industri pelayaran di Indonesia.
1. CIF (Cost,Insurance, and Freight)
Penyerahan barang yang dilakukan diatas kapal, namun ongkos angkut,dan premi asuransi sudah dibayar oleh penjual sampai ke pelabuhan tujuannya sehingga penjual wajib mengurus formalitas ekspor. Cost,Insurance, and Freight sama seperti CFR ditambah pihak penjual wajib membayar asuransi untuk barang yang dikirim. Hanya berlaku pada transportasi air.
2. FOB (Freight On Board)
Penyerahan barang yang dilakukan diatas kapal yang akan melakukan pengangkutan barang. Pihak penjual bertanggung jawab dari mengurus izin ekspor sampai memuat barang dikapal yang siap berangkat.
Ø Mengekspor, mengemas, pelabelan: exporter
Ø Izin ekspor : exporter
Ø Transportasi dari asal ke port: exporter
Ø Memuat pembawa utama: exporter
Ø Pilih transportasi utama: importer
Ø Membongkar pembawa utama: importer
Ø Asuransi kargo: importer
Ø Import clearnace, tugas membayar & pajak : importer
Ø Transportasi dari pelabuhan ke tujuan: importer
Pihak penjual bertanggung jawab dari mengurus izin ekspor sampai memuat barang kapal yang siap berangkat. Hanya berlaku untuk transportasi air.
B. PELAYARAN RAKYAT
Strategi :
Peningkatan Teknologi Perkapalan
“ Alternatif yang diberikan adalah mengubah angkutan pelayaran rakyat dari kapal kayu menjadi kapal baja. Karena, perawatan kapal kayu merupakan suatu kendala angkutan pelayaran rakyat dan bahan baku kayu untuk merenovasi kapal sulit didapat.”
C. AZAS CABOTAGE
Instruksi presiden (InPres) no. 5 tahun 2005 tentang pemberdayaan industri pelayaran, menerapkan Azas Cabotage
UU. No.7 Tahun 2008 Azas Cabotage diperkuat
Azas Cabotage kegiatan yang dilakukan perusahaan angkutan laut nasional dengan menggunakan kapalberbender indonesia (termasuk awak kapal) dan perusahaan serta kapal Indonesia
Penetapan Azas Cabotage Dengan Tujuan Untuk:
· Melindungi kedaulatan negara
· Mendukung perwujudan wawasan nusantara
· Memberikan kepada perusahaan angkutan laut lokal.
Konvensi Transportasi Laut
1. Hague Rules (1924)
· Skema untuk penyeragaman bill of loading
· Resiko antara pemilik barang dan jasa si penyangkut
2. Hague Visny Rules (1968)
· Kewajiban bagi carrier di laut menurut kontrak pengangkutan yang diatur dalam bill of loading
· Menjaga muatan secara tersurat pada tanggung jawab atas kerugian dan kerusakan barang
· Carrier bertanggung jawab mengenai “seaworthiness” dari kapal
3. Hamburg Rules (1978)
Pihak carrier harus bertanggung jawab atas kerusakan atau kerugian dari barang, kecuali carrier dapat membuktikan bahwa mereka telah mengambail langkah – langkah wajar untuk mencegah kerugian.
STRATEGI TRANSPORTASI UDARA
Transportasi udara adalah merupakan alat angkutan mutakhir dan tercepat. Transportasi ini menggunakan pesawat udara sebagai alat angkutan sedangkan udara atau angkasa sebagai jalur atau jalannya. Dimana pesawat udara Yang dimaksud dilengkapi dengan navigasi dan alat telekomunikasi yang canggih.
KONDISI TRANSPORTASI NASIONAL
1995-1999
- Pelayanan transportasi terpuruk karena krisis ekonomi. Sehingga mengalami penurunan jumlah angkutan penumpang.
- Perusahaan melakukan pengembalian kapal sewa,mengurangi jumlah armada,rute,frekuensi. Beban perusahaan makin berat untuk menutup biaya operasi
2000-2004
- Dimulainya kebijakan multi operator angkutan udara nasional
- Rute: Utama 201,Printis 3 rute
- Bandar udara umum : 187 bandara
- Pelayanan navigasi
- Bengkel perawatan pesawat udara : 53 bengkel
- Garuda Maintenance Facility (GMF)
- Bertambahnya jumlah perusahaan penerbangan yang beroperasi
Dibawah ini adalah Dampak dari Transportasi Udara Secara Langsung diantaranya:
1. Perekonomian, Adanya angkutan udara mengakibatkan faktor jarak dan geografis daratan bukan lagi menjadi batasan.
2. Sosial Kemasyarakatan, Angkutan udara menyebabkan interaksi budaya (sosial) menjadi lebih dekat dan cepat dengan mengeleminasi fungsi jarak.
3. Politik dan Keamanan/Pertahanan Peranan angkutan udara pada bidang politik dan khususnya pada keamanan/pertahanan di suatu wilayah negara menjadi sangat penting.
A. RVSM
RVSM (Reduced Vertical Separation Minimum) Adalah pengurangan standar jarak pemisah secara vertikal pada dua pesawat yang terbang pada jalur yang sama yang dahulu 2000ft menjadi 1000 ft.
B. ECO AIRPORT
- Eco Airport adalah airport yang didesain ramah lingkungan dan hemat energi.
- Dalam eco airport penggunaan kaca lebih banyak daripada tembok.
C. SKY MARSHAL
- Sky Marshal merupakan sistem pengamanan dengan cara disiapkan orang-orang yang bertugas menjaga keamanan di dalam pesawat udara dari ancaman pembajakan pesawat dan tindakan terorisme lainnya.
STRATEGI PERKERETAAPIAN
Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana, sumber daya manusia, serta norma, kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk penyelenggaraan transportasi kereta api.
Berikut ini adalah beberapa peraturan mengenai perekeretaapian
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2009 tentang Pelanggaran Perkeretaapian
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Perkeretaapian
Kondisi Transportasi Nasional Tahun 1995-2004
1. Angkutan kereta penumpang tahun 1995 - 2000
Meningkat dari 144,5 juta penumpang menjadi 192,4 juta penumpang
2. Angkutan kereta penumpang tahun 2000 - 2004
Menurun dari 192,4 juta penumpang menjadi 149,69 juta penumpang.
3. Angkutan kereta barang tahun 1995 - 2000
Meningkat dari 16,87 juta ton menjadi 19,3 juta ton
4. Angkutan kereta barang tahun 2000 – 2004
Menurun dari 19,3 juta ton menjadi 17,47 juta ton
Penyebab penurunannya karena kalah bersaing dengan moda transportasi udara, penyebab lainnya kondisi sarana angkutan kereta api yang menurun kesiapan operasinya, sehingga jumlah angkutan kereta api jarak jauh pada umumnya mengalami penurunan.
1. Random Check
· Keselamatan dan pelayanan dalam jangka panjang
· Pengujian dan sertifikasi kelaikan prasarana dan sarana
· Audit khusus prasarana dan sarana
· Pelaksanaan random check sarana
· Pengujian petugas operasi dan peningkatan keselamatan di JPL (penjaga perlintasan kereta api)
2. Partial Double Track
· Masing-masing jalur digunakan untuk arah yang berbeda
· Meningkatkan kapasitas lintas dan disamping itu juga bisa meningkatkan aksesbilitas bila terjadi gangguan terhadap salah satu jalur
3. Keterpaduan Intra dan Antar Moda
· Pengembangan kereta api perkotaan sebagai angkutan massal berbasis jalan rel
· Pengaktifan lintas cabang, menghidupkan lintas mati
· Mengupayakan keterpaduan intra dan antar moda dalam sistem angkutan jalan rel
AIR CARGO
DEFINISI DAN KARAKTERISTIK
Kargo udara adalah segala jenis barang yang akan dikirim atau diangkut dengan menggunakan pesawat terbang yang telah dilengkapi dengan dokumen pengiriman barang (airway bill). Hampir segala sesuatu yang terjadi di kompartemen kargo penerbangan penumpang dianggap sebagai cargo udara, kecuali penumpang bagasi, yang diperlakukan seolah-olah itu adalah bagian dari penumpang.
Cargo udara umum terdiri dari freight (umum, berat, dan khusus), express (dokumen, paket, dan dari pintu ke pintu kargo), dan mail. Salah satu karakteristik cargo udara adalah bahwa itu heterogen sesuai bentuk, ukuran, kepadatan, dan berat. Ketidakseimbangan dalam arus udara kargo adalah salah satu karakteristik untuk dicatat. Bagian terbesar dari cargo udara hanya terbang dalam satu arah bertentangan dengan penumpang yang terutama membuat perjalanan keliling.
Karakteristik lain menurut Raguraman dan Chan (1994) adalah persaingan yang ketat dari moda lain. Tapi kecepatan telah menjadi daya tarik dibedakan untuk cargo udara dibandingkan dengan moda lain.
Profitabilitas cargo udara atau maskapai ini sangat tergantung pada beberapa faktor seperti unit hasil (pendapatan), biaya unit, dan faktor-faktor beban.
PENGEMBANGAN AIR CARGO
Dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kargo utama, yaitu :
1. Pengembangan pasar berkaitan dengan global, dan khususnya pertumbuhan
produk domestik regional bruto (PDB).
2. Kemajuan teknis dan teknologi dan pengembangan yang sangat dipengaruhi desain pesawat kargo dan kegiatan ground handling (tata operasi darat) yang efisien.
JARINGAN
1. Jaringan Linear Menurut Holloway (1998), jaringan linear tidak hanya membawa lalu lintas asal-tujuan non-stop rute, tetapi juga melalui asal dan tujuan lalu lintas lokal di beberapa-stop-rute.
2. Jaringan Grid. Jaringan grid dapat ditandai dengan penerbangan pendek dan jarak menengah di terutama dalam negeri.
3. Hub dan Berbicara Jaringan memiliki peran penting dalam transportasi kargo udara salah satunya adalah Fedex, salah satu integrator utama yang memberikan pengiriman ekspress.Menurut Holloway (1998), tujuan utama dari jaringan ini adalah untuk memaksimalkan jumlah koneksi yang dicapai oleh kargo udara yang masuk,Hub penting untuk pengembangan kargo paling tidak karena barang tidak selalu berasal dari bandara penumpang berorientasi tradisional.
FASILITAS AIR CARGO
Operator-operator kargo udara utama memilik empat masalah utama ketika memutuskan di mana untuk mencari fasilitas mereka dan dimana untuk mendaratkan pesawat mereka.
• Permintaan keseluruhan untuk layanan mereka di wilayah yang dilayani oleh bandara.
• Lokasi dan aksesibilitas dari situs bandara
• Kondisi dan fasilitas bandara itu sendiri
• Ekspansi Masa Depan bisnis mereka di wilayah tersebut.
LAYANAN AIR CARGO DAN MASALAH YANG MUNCUL
• Air cargo melayani kepentingan ekonomi lebih luas dan sekarang meliputi layanan baru bidang layanan dari pintu ke pintu, waktu-pasti, JIT pengiriman dan jasa logistik.
• Globalisasi dari proses manufaktur telah membuka wilayah baru; banyak diproduksi barang dikirim ke berbagai lokasi sebelum perakitan akhir.
• Layanan kargo udara dulu oleh-produk dengan mengisi kapasitas penumpang tidak terpakai pesawat kargo, tetapi hal ini tidak terjadi, seperti yang pernah peningkatan proporsi komoditas bernilai tinggi yang diangkut oleh udara, membenarkan baru Semua kargo.
• Transportasi udara semakin menjadi hanya salah satu unsur yang banyak dalam jaringan transportasi secara keseluruhan angkutan kargo.
• Titik fokus telah pindah dari mode transportasi barang sendiri.
Komentar
Posting Komentar