HUBUNGAN TRANSPORTASI DENGAN LOGISTIK
HUBUNGAN TRANSPORTASI DENGAN LOGISTIK
Logistik merupakan rangkaian kegiatan pengambilan dan penempatan barang dari tempat dan waktu yang telah direncanakan.Pengertian logistik lain adalah sekumpulan aktivitas fungsional (transportasi,pengendalian inventori,dan lain sebagainya) yang dilakukan sebuah perusahaan dalam proses mengubah bahan baku menjadi produk jadi.
SIFAT LOGISTIK
- Sumber Daya Manusia (SDM) harus optimal dengan sarana modern.
- Penanganan barang secara aman, tepat, selamat.
- Penanganan dan pendalaman kemampuan harus continue dan tetap.
AKTIFITAS LOGISTIK
Secara umum kegiatan logistik terdiri dari dua kegiatan yaitu kegiatan pergerakan (move) yang bersifat dinamis dan keinginan penyimpanan (store) yang bersifat statis.
Dua kegiatan utama tersebut diurai menjadi beberapa kegiatan yaitu :
- Pemrosesan pesanan, transportasi, persediaan, penanganan barang,struktur fasilitas,serta sistem informasi dan komunikasi.
- Kegiatan-kegiatan itu disebut juga sebagai bauran kegiatan logistik dimana semua kegiatan tersebut tidak dapat dihindarkan keberadaannya dalam sebuah rantai pasok.
Manajemen Logistik :
Proses pengelolaan strategi dalam hal pembelian, pergerakan & penempatan material, inventori barang jadi melalui organisasi serta saluran marketing untuk mendapatkan keuntungan dimasa sekarang & yang akan datang melalui pemaksimalkan biaya yang efektif pada pemenuhan order (Christoper, 1998).
DEFENISI TRANSPORTASI
Kata Transportasi berasal dari kata latin “Transportare”. Trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau membawa. Jadi Transportasi adalah mengangkut atau membawa sesuatu kesebelah lain atau dari satu tempat ke tempat lain.
Transportasi ialah usaha pemindahan orang atau baran dari lokasi asal (origin) ke lokasi tujuan (destination) untuk keperluan tertentu dan dengan menggunakan alat tertentu pula.
PERANAN TRANSPORTASI
- Penting dan startegis.
- Peningkatan pembangunan.
- Pemerataan kebutuhan masyarakat
- Memperlancar roda perekonomian
- Menunjang, mendorong dan penggerak pertumbuhan daerah.
Kinerja Logistik Indonesia masih di bawah negara tetangga di Asia. Hal ini terlihat dari Logistic Performance Index yang dipublikasikan Bank Dunia (2010) yang menempatkan kinerja sektor logistik Indonesia pada urutan 75 dari 155 negara dan terjadi peningkatan pada tahun 2012 kaik ke posisi ke 59. Posisi yang jauh di bawah dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, maupun Filipina yang memiliki kondisi geografis relatif sama dengan wialayah nusantara. Sistem logistik transportasi laut Indonesia amburadul.
Proses logistik pada dasarnya diarahkan untuk mengoptimalkan faktor produksi, yaitu untuk melakukan optimasi terhadap biaya, waktu dan kualitas. Penyerahan tepat waktu dan aman dari barang dan orang sangat penting bagi perekonomian dan tekanan untuk memberikan lebih cepat, lebih jauh dan selalu ada ketika dibutuhkan.
Oleh karena itu penentuan lokasi sangat mempengaruhi keekonomian sistem logistik. Lokasi depo dipengaruhi oleh:
- Biaya produksi, terutama dalam kaitannya ketersediaan tenaga kerja, upah buruh, bahan bakar, dan daerah produksi.
- Biaya pergudangan, transhipment dan lokasi penempatan gudang
- Biaya untuk melakukan konsulidasi dan dekonsolidasi.
- Faktor kualitas dari produksi, dekonsolidasi dan transportasi
- Peluang untuk menggunakan berbagai moda transportasi termasuk biaya dan waktu yang diperlukan.
ANGKUTAN MULTIMODA
Untuk melancarkan pelaksanaan logistik agar dapat sampai tepat waktu dengan biaya yang murah dibutuhkan suatu sistem angkutan multi moda. Angkutan multimoda didalam Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda didefinikan sebagai:
Angkutan Multimoda adalah angkutan barang dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua) moda angkutan yang berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak sebagai dokumen angkutan multimoda dari satu tempat diterimanya barang oleh badan usaha angkutan multimoda ke suatu tempat yang ditentukan untuk penyerahan barang kepada penerima barang angkutan multimoda.
Angkutan multimoda menjadi perhatian dunia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat diseluruh pelosok dunia sehingga dipandang perlu untuk diatur oleh Persatuan Bangsa-bangsa dalam United Nations Convention on International Multimodal Transport of Goods, dan driruskan lebih lanjut secara regional dalam ASEAN Framework Agreement on Multimodal Transport (AFAMT). Peran angkutan multimoda semakin penting dengan adanya agenda integrasi sistem logistik ASEAN menuju kepada perwujudan pasar tunggal ASEAN. Integrasi sistem logistik ASEAN dan ASEAN Framework Agreement on Multimodal Transport menyiratkan adanya liberalisasi di bidang jasa angkutan multimoda di kawasan ASEAN yang pada akhirnya menuju kepada liberalisasi jasa pada tataran global General Agreements on Tariffs and Trade (GATT’s). Dengan demikian perlu diciptakan iklim yang kondusif bagi berkembangnya badan usaha angkutan multimoda Nasional sebagai bagian dari sistim logistik nasional yang tumbuh berkelanjutan dan berdaya saing.
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan 17 ribuan pulau merupakan negara yang dapat mengoptimalkan penggunaan moda laut, darat dan perkeretaapian secara maksimal. Namun demikian pergerakan barang masih banyak yang bertumpu pada angkutan jalan yang tidak efisien. Pada gambar berikut ditunjukkan peran angkutan multi moda dalam satu kesatuan mulai dari terminal lokal sampai terminal nasional.
Komentar
Posting Komentar